
“Mengubah Sampah Jadi Peluang: Sosialisasi KKN Unand dan Inovasi Pembakaran Tanpa Asap” Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas tahun 2025, mahasiswa bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Agam menggelar sosialisasi pengelolaan sampah di Nagari Batu Hampar. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Randi Permana Putra, M.T., yang membuka wawasan peserta dengan pertanyaan sederhana namun menggugah: “Sampah itu masalah atau potensi?” Pertanyaan tersebut mengajak masyarakat untuk melihat sampah dari sisi manfaatnya. Beliau menjelaskan bahwa setiap jenis sampah, baik organik maupun anorganik, memiliki nilai jika diolah dengan tepat. Sampah organik seperti sisa makanan dapat diubah menjadi kompos atau pupuk organik cair, sedangkan plastik dan kertas dapat dijual atau diolah menjadi produk yang berguna.
Randi juga memaparkan konsep Bank Sampah sebagai sarana menabung sampah layaknya menabung uang, di mana hasil pemilahan sampah dihargai sesuai jenisnya. DLH berperan memberikan pembinaan, membantu pemasaran, dan menjalin kerja sama dengan industri daur ulang. Tak hanya teori, beliau turut memperkenalkan teknologi sederhana seperti komposter, eco enzyme, maggot BSF, hingga pengolahan plastik menjadi bahan bakar minyak. Pesan yang paling membekas adalah: “Sampah itu masalah atau potensi? Semua tergantung pada kita. Dengan kemauan untuk memilah, mengolah, dan memanfaatkannya, sampah yang hari ini kita buang bisa menjadi emas untuk masa depan.”
Sebagai kelanjutan dari materi tersebut, mahasiswa KKN Unand mengajak masyarakat untuk mengenal inovasi Smokeless Burn Barrel sebagai solusi pembakaran sampah yang lebih ramah lingkungan. Alat ini dirancang sederhana dengan biaya pembuatan yang terjangkau, namun mampu meminimalkan asap melalui suplai oksigen yang cukup sehingga pembakaran berlangsung lebih sempurna. Kebiasaan membakar sampah secara terbuka yang menimbulkan polusi udara dan risiko kesehatan diharapkan dapat digantikan dengan metode ini. Dalam demonstrasi di lapangan, warga diajarkan langsung proses pembuatan dan penggunaannya, sekaligus memahami manfaatnya bagi kesehatan dan kualitas udara.
Inovasi Smokeless Burn Barrel diharapkan menjadi langkah lanjutan yang konkret dari konsep pengelolaan sampah terpadu yang sebelumnya dijelaskan narasumber. Dengan dukungan pemerintah nagari, DLH, dan partisipasi aktif masyarakat, metode ini dapat diterapkan secara luas untuk mengurangi pencemaran udara dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat. Kegiatan ini membuktikan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah kecil, dan jika dilakukan bersama-sama, Nagari Batu Hampar dapat menjadi contoh sukses pengelolaan sampah terpadu dan ramah lingkungan bagi daerah lain
.jpeg)