
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas tahun 2025, mahasiswa di Nagari Batu Hampar menghadirkan inovasi-inovasi di bidang pertanian dan peternakan yang ramah lingkungan. Tujuannya adalah memberikan solusi praktis bagi masyarakat dalam memanfaatkan limbah organik dan hasil samping pertanian agar bernilai guna, sekaligus meningkatkan produktivitas pertanian dan kualitas pakan ternak.
Salah satu teknologi yang diperkenalkan adalah Pupuk Organik Cair (POC). POC dibuat dari limbah organik seperti sisa sayuran, gula merah, dan larutan EM4 melalui proses fermentasi selama kurang lebih tiga minggu. Bentuknya yang cair membuat pupuk ini mudah diaplikasikan, baik dengan cara disiram ke tanah maupun disemprotkan ke daun. POC mengandung unsur hara makro dan mikro yang lengkap, cepat diserap tanaman, serta mampu memperbaiki struktur tanah sehingga menjadi lebih gembur dan subur. Proses pembuatannya sederhana, biayanya rendah, dan dapat dilakukan langsung oleh petani di rumah.
Inovasi kedua adalah Photosyntesis Bacteria (PSB) atau bakteri fotosintesis. PSB memiliki pigmen khusus yang mampu menangkap energi matahari dan menyalurkannya ke tanaman dalam bentuk energi yang lebih mudah diserap. Dengan mengaplikasikan PSB, tanaman dapat melakukan fotosintesis lebih lama hingga 12 jam, sehingga pertumbuhan menjadi lebih optimal. PSB juga bermanfaat untuk mengurangi gas beracun seperti H₂S di tanah, meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit, serta menambah nutrisi bagi ternak dan ikan. Pembuatan PSB cukup mudah dengan bahan seperti telur, micin, EM4, dan air kolam, lalu difermentasi di bawah sinar matahari selama tiga minggu.
Terakhir, mahasiswa KKN memperkenalkan Fermentasi Amoniasi Jerami Padi sebagai solusi pemanfaatan limbah jerami setelah panen. Dengan menambahkan larutan urea ke jerami kering dan memfermentasikannya secara anaerob selama 3–4 minggu, kandungan protein kasar jerami dapat meningkat, daya cerna ternak membaik, dan masa simpan lebih panjang. Metode ini juga membantu mengurangi praktik pembakaran jerami yang dapat mencemari udara. Hasil fermentasi bisa menjadi pakan ternak ruminansia berkualitas tinggi, terutama pada musim kemarau saat ketersediaan hijauan terbatas.
Kegiatan sosialisasi dan praktik langsung ini membuktikan bahwa teknologi tepat guna di bidang pertanian dan peternakan tidak selalu membutuhkan modal besar. Dengan bahan yang mudah didapat dan proses yang sederhana, POC, PSB, dan Fermentasi Amoniasi Jerami Padi dapat menjadi langkah nyata menuju pertanian yang lebih produktif, hemat biaya, dan berkelanjutan. Mahasiswa KKN Unand berharap, masyarakat Nagari Batu Hampar dapat menerapkan inovasi-inovasi ini secara rutin sehingga manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang, baik untuk peningkatan hasil pertanian maupun kesejahteraan peternak.
